Zetsu (ゼツ ) adalah seorang ninja pelarian misterius. Tidak banyak yang diketahui tentang dia, selain kesetiaannya kepada Akatsuki
dan fungsinya sebagai seorang mata-mata. Kepalanya diselubungi oleh
semacam tudung seperti tanaman Venus penangkap lalat yang besar, yang
juga membungkus tubuhnya. Bagian kanan dari wajah dan tubuhnya berwarna
hitam, sedangkan di bagian kiri berwarna putih. Zetzu mempunyai dua
kepribadian, di mana bagian hitam dari wajahnya berbicara dalam Katakana, sedangkan yang bagian putih menggunakan Kanji dan Kana.
Kedua bagian tersebut juga sering berbicara satu sama lain, dan
kadang-kadang juga memiliki pendapat yang berbeda, misalnya apakah Tobi
diperbolehkan menggantikan posisi Sasori dalam Akatsuki. Zetsu Hitam
matanya berwarna kuning dan tidak memiliki pupil, sedangkan Zetsu Putih
memiliki pupil pada matanya.
Zetsu sering kali menggunakan 蛭万象・防火の術 (Hiru Banshō: Bōka no Jutsu ), yang membuatnya bisa bersatu dengan tanah, pohon, dan tumbuhan yang lain untuk perjalanan jarak jauh dengan cepat.[4]
Ia juga memiliki kemampuan yang dapat menggerakan tubuhnya selama
ritual penyegelan Bijuu berlangsung, di mana tidak ada seorang pun
anggota Akatsuki yang dapat melakukannya. Dengan begitu, ia bisa menjadi
pengintai selama ritual penyegelan. Untuk memudahkan tugas ini, Zetsu
meningkatkan daya penglihatannya untuk melihat jauh, dibandingkan dengan
kebanyakan orang. Sebagai tambahan, dalam perannya sebagai mata-mata,
Zetsu berfungsi sebagai Oinin Akatsuki. Ia ditugaskan untuk melenyapkan mayat yang menjadi korban dari "teknik pengubah bentuk" (象転の術 Shōten no Jutsu ) Ketua Akatsuki, dan juga untuk menemukan kembali cincin dari Sasori dan Deidara.[5]
Satu-satunya bawahan Zetsu yang diketahui adalah Tobi, yang kemudian
menggantikan posisi Sasori di Akatsuki setelah kematian Sasori. Sampai
saat ini anggota Akatsuki menganggap Zetsu lebih superior, karena
mungkin hanya ia yang seringkali menerima perintah langsung dari Pain.
Zetsu Putih akhirnya mati di Perang Dunia Shinobi ke-4 setelah dibunuh Sasuke, yang tersisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar